Bagi anda pengguna webserver dengan engine Nginx maka kabar ini bisa menjadi kabar baik ataupun menjadi kabar buruk. Sebuah perusahaan dari amerika F5 telah mengakuisisi Nginx dengan nilai sebesar $670 milyar dollar dan akan mengintegrasikan webserver ini dengan jasa layanan aplikasi pengiriman, keamanan, kinerja dan aplikasi web lainnya.
Nginx
Adalah salah satu webserver berbasis open source yang banyak digunakan oleh webserver yang ada di dunia internet ini karena dengan ketangguhan untuk dapat melayani pengunjung website dengan baik. Beberapa fitur yang dimiliki oleh Nginx adalah selain webserver juga bisa berfungsi sebagai load balancer, content cache dan API gateway. Nginx juga memiliki controller yang memudahkan untuk manajemen webserver (Nginx plus). Selain itu Nginx juga memiliki aplikasi dengan beberapa macam bahasa (Nginx Unit), untuk fitur firewall sendiri ada yang dinamakan dengan Nginx WAF (berbasis mod security) selain itu fitur yang handal adalah Nginx Amplify dimana biasa digunakan dalam platform cloud. Untuk pendiri Nginx (CEO) Gus Robertson dan Co Foundernya Igor Syoev dan Maxim Konovalov akan menjadi pegawai dari F5 Networks. Nginx diakuisi oleh F5 Networks
Beberapa pengguna webserver memilih Nginx karena memang berbasis open source dan memiliki fitur yang lebih mantap jika dibandingkan dengan webserver lainnya.
F5 Networks
Adalah sebuah perusahaan dari amerika serikat yang berkecimpung dalam layanan application delivery networking dimana F5 ini memiliki fokus dalam penyediaan aplikasi, securiti, performance dan ketersediaan dari aplikasi berbasis web. Selain itu juga memiliki beberapa layanan seperti servers, cloud, data storage dan beberapa komponen dalam jaringan komputer. Perlu diketahui bahwa F5 ini lebih dikenal dalam merk load balancing dimana sekarang F5 ini mengembangkan dalam platform cloud.
Bagi pengguna Nginx
Bisa jadi Nginx akan menjadi webserver berbayar dibawah naungan dari F5 Networks dan tidak akan menjadi open source lagi. Jadi bagi anda pengguna webserver Nginx siap siap untuk merogoh kocek jika masih ingin menggunakan Nginx sebagai webserver atau mulai berpindah kepada webserver lain yang berbasis open source.