Para menyedia hoster yang ingin memiliki server yang stabil ketika memberikan layanan hosting kepada banyak user pasti menggunakan cloudlinux yang mana bisa menjaga dan membagi resource pada pengguna hosting dalam satu server. Fitur yang ada pada cloudlinux ini adalah LVE Manager dimana para hoster wajib mengenal fitur cloudlinux LVE ini.
Cloudlinux LVE membuat nyaman para pengguna
Di dalam fitur Cloudlinux LVE terdapat beberapa komponen seperti CPU, I/O Limit, IOPS Limit, Physical Memory Limit, EPROC (Entry process) limit, NPROC Limit dan INODE Limit. dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Mari kita kupas satu satu komponen dari Cloudlinux LVE ini
Memory Limit
Bagian ini adalah mengatur berapa jumlah memory yang diijinkan untuk digunakan oleh user, cloudlinux bisa mendeteksi berapa jumlah memory yang digunakan pada akun tersebut. Ketika user sudah menggunakan memory lebih dari yang dialokasikan maka laman website akan bertambah lambat, dan juga bisa menampilkan pesan error. Jadi tidak akan menggunakan semua memory yang ada di server sehingga tidak akan berebut yang mengakibatkan server crash.
CPU Limit
Bagian ini adalah mengatur berapa core maksimal sebuah proses di CPU yang diijinkan, dimana satuan dari 1 core ini ditandai dengan 100%. Jika diset 200% maka akun tersebut diijinkan untuk menggunakan 2 vCPU Core pada websitenya. User tidak akan bisa melebihi penggunakan dari CPU yang sudah ditentukan, tentunya hal ini akan mengurangi resiko seluruh pengguna server mengalami lemot.
IO Limit
Bagian ini adalah mengatur berapa data yang bisa lalu lalang di dalam pemrosesan data pada penyimpanan. Biasanya ukuran untuk berapa data yang bisa di lewatkan menggunakan satuan KB/s (Kilo Byte per seconds) dimana ketika user sudah melewati batas data yang bisa dilewatkan, maka akan diberlakukan throttle atau membatasi data sesuai dengan limitasi yang sudah di berikan.
IOPS Limit
Bagian ini mengatur seberapa cepat data bisa di proses pada storage, berbeda dengan IO Limit yang merupakan besaran data yang bisa dilewatkan sedangkan IOPS adalah seberapa cepat data tersebut di proses pada penyimpanan (proses baca dan tulis).
EPROC (Entry Process)
Bagian ini mengatur seberapa banyak pemrosesan script ketika seorang pengunjung mengakses laman website dan melakukan proses. Ketika laman website menerima 100 orang pengujung, sedangkan limit EPROC adala 50 maka yang akan diproses hanya 50, sedangkan 50 lainnya akan menunggu sampai dengan 50 user yang sudah diproses selesai.
NPROC (Number Process)
Bagian ini mengatur seberapa jumlah proses yang diijinkan untuk dijalankan, hal ini menghindari ketika ada proses yang tidak selesai atau proses yang berulang (fork) terjadi pada laman website maka tidak akan menyebabkan user lain terganggu. Sebagai contoh lain adalah mengurangi resiko ketika laman website mengalami DDoS attack.
Jadi kesimpulannya mengenal fitur Cloudlinux LVE ini sangatlah penting karena menjaga kestabilan sebuah server ketika digunakan oleh orang banyak. Untuk cloudlinux LVE ini berjalan pada sistem operasi linux seperti almalinux, rockylinux, ubuntu dan menggunakan software management cPanel.