Memilih database
Tips bagaimana memilih database yang tepat. Dalam 30 tahun yang lalu sebuah inovasi ada pada sebuah database berbasis SQL yang biasa disebut dengan DBMS mulai ada dan dikomersilkan. Setahun yang lalu website dengan basis web 2.0 yang memicu untuk mengembangkan sistem database untuk mengisi gap antara NoSQL DBMS dan MySQL.
MySQL adalah sebuah database yang paling banyak digunakan bersama website saat ini, akan tetapi jika sebuah kebutuhan untuk menghubungkan lebih dari satu server database maka MySQL memiliki kendala untuk kondisi seperti ini. Kemudian muncullah sebuah tipe database dengan NoSQL yang memiliki skalabilitas yang lebih tinggi dan juga memiliki fleksibilitas yang cukup mumpuni juga dalam menghandel tipe data yang baru dan cara untuk memanipulasi data tersebut. Sebut saja Hadoop, Cassandra, Coughbase dan MongoDB adalah tipe database yang memiliki tipe NoSQL. Database berbasis SQL terbaru seperti Clustrix, MemSQL, NuoDB dan VoltDB mengkombinasikan skalabilitas dari NoSQL yang mana meningkatkan integritas data dan query SQL untuk sistem terdistribusi.
Software berbasis Service (SaaS) adalah aplikasi masa depan dimana diperuntukkan untuk konsumer berbasis web dan mobile untuk menghubungkan antara pelanggan dan akan menggunakan database berbasis NoSQL DBMS.
Memilih database yang tepat untuk anda adalah dengan menganalisa kebutuhan bagaimana tipe database yang anda miliki. Ada banyak sekali DBMS yang memiliki fitur-fitur lengkap baik yang berbayar maupun yang berbasis open source. Pemain database besar seperti Fujitsu, Hewlett-Packard, Hitachi, IBM, Microsoft, NCR Teradata, Oracle, Progress, SAS Institute dan Sybase.
Analisa dari Gartner menyatakan bahwa Oracle memiliki market yang terbesar di Eropa sebesar 40,8% dan IBM 29,4% serta Microsoft sebanyak 14,9%.
Oracle
Versi database oracle yaitu oracle 7, Oracle 8, Oracle 8i, Oracle 9i dan Oracle 10g, Oracle 11g. Oracle sendiri memiliki banyak fitur yang dapat digunakan berbagai macam kalangan. Oracle 10g memiliki fitur data warehousing untuk sentralisasi informasi pelanggan dan analisa pelanggan mana yang memiliki prospeksi dan tidak.
IBM DB2
Adalah database yang banyak dipakai nomor dua setelah Oracle yang didesain seperti halnya Oracle database yang memiliki fitur banyak.
DB2 versi 9 dengan nama Viper adalah database keluaran dari IBM yang dapat dicustomisasi untuk dapat memilih beberapa fitur yang ada sehingga dapat mengurangi harga dari DB2 itu sendiri dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
DB2DW adalah database yang memiliki fitur mixed workload yang dapat membagi kerjanya dengan beberapa server serta memiliki fitur seperti online transaction processing dan datawarehousing dan business intelegence.
Sebuah perusahaan manufakturing di brasil menggabungkan antara DB2 dengan SAP untuk membuat efisiensi dalam distribusi secara global diseluruh jaringannya.
Microsoft SQL Server (https://www.microsoft.com)
Database nomor tiga setelah IBM DB2 berbasis Microsoft Windows yang memiliki fitur cukup lengkap. Ada beberapa versi dari Microsoft SQL server 2005, Express, Workgroup, Standard dan Enterprises.
Microsoft SQL Server ini dapat menghandel sekitar 1700 project dalam waktu yang bersamaan di sebuah server Compaq prolian DL740
Open Sources Database
Database berbasis Open Source juga memiliki peminat yang tidak sedikit karena memiliki fitur yang lengkap dan gratis. Sebagai contoh DBMS berbasis open source adalah Ingres, PostgreSQL dan MySQL
Untuk memilih tipe database yang sesuai dengan kebutuhan anda adalah dengan menganalisa kebutuhan database anda sendiri, apakah anda memerlukan fitur yang lengkap ? apakah anda memiliki transaksi dalam jumlah besar ? apakah anda memerlukan sistem cluster untuk mendistribusikan database anda diberbagai tempat ? Analisa terlebih dahulu untuk kemudian memilih database yang cocok untuk anda. Jika anda tidak memiliki dana yang lebih maka lebih tepat jika anda menggunakan produk database berbasis open source.
About Author
